Daftar Isi

Pengantar ke Microservices

  1. Pengenalan Microservices
  2. Evolusi dari Monolith ke Microservices
  3. Keuntungan dan Tantangan Microservices
  4. Kasus Penggunaan dan Studi Kasus

Dasar-dasar Microservices

  1. Prinsip Desain Microservices
  2. Kontrak dan API Microservices
  3. Teknologi Pendukung untuk Microservices (Container, Orchestration, API Gateways)
  4. Patterns dalam Microservices (Database per Service, API Composition, etc.)

Pengembangan Microservices

  1. Pendekatan Pengembangan (Agile, DevOps)
  2. Strategi Pembagian dan Definisi Services
  3. Mengelola Dependensi antar Services
  4. Testing Strategies (Unit, Integration, Contract Testing)

Penerapan dan Operasi Microservices

  1. Containerization dan Orchestration (Docker, Kubernetes)
  2. Continuous Integration dan Continuous Deployment (CI/CD)
  3. Monitoring dan Logging
  4. Service Discovery dan Load Balancing

Keamanan dalam Microservices

  1. Strategi Autentikasi dan Otorisasi
  2. Secure Communication (TLS, API Gateways)
  3. Manajemen Kunci dan Sertifikat
  4. Best Practices Keamanan

Skalabilitas dan Performa Microservices

  1. Patterns Skalabilitas (Horizontal vs. Vertical)
  2. Pengelolaan Sumber Daya dan Quota
  3. Caching Strategies
  4. Optimasi Latensi dan Throughput

Manajemen Data dalam Microservices

  1. Pola Database per Service
  2. Transaksi dan Konsistensi Data
  3. Integrasi dan Synchronous vs. Asynchronous Communication
  4. Event Sourcing dan CQRS

Pemeliharaan dan Evolusi Microservices

  1. Versioning API dan Contract Testing
  2. Refactoring dan Decomposition Services
  3. Deprecation Strategies dan Service Removal
  4. Pengelolaan Teknis Debt

Microservices dalam Cloud

  1. Cloud-Native Services (AWS, Azure, GCP)
  2. Serverless Architecture dan Microservices
  3. Multi-Cloud Strategies dan Hybrid Cloud
  4. Cost Management dalam Cloud

Kasus dan Best Practices

  1. Analisis Kasus Nyata
  2. Kesalahan Umum dan Bagaimana Menghindarinya
  3. Best Practices dalam Desain, Pengembangan, dan Operasi
  4. Masa Depan Microservices

Lampiran

  1. Tools dan Frameworks Populer
  2. Sumber Belajar Tambahan
  3. Glosarium Istilah
  4. Indeks

FAQ

1. Apa itu microservices?

Microservices adalah teknik pengembangan perangkat lunak—varian dari gaya arsitektur service-oriented architecture (SOA) yang mengstruktur aplikasi sebagai koleksi layanan yang longgar terkopel. Layanan ini berukuran kecil, dan protokolnya ringan.

2. Bagaimana microservices berkomunikasi satu sama lain?

Microservices berkomunikasi menggunakan protokol ringan, biasanya HTTP/REST atau antrian pesan seperti AMQP. Gaya komunikasi bisa sinkron (misalnya, API RESTful) atau asinkron (misalnya, berbasis event menggunakan antrian pesan).

3. Apa saja manfaat utama menggunakan microservices?

Manfaat utamanya termasuk skalabilitas, fleksibilitas, siklus penyebaran yang lebih cepat, isolasi kesalahan yang lebih baik, pemeliharaan dan pembaruan yang lebih mudah, serta kemampuan menggunakan teknologi dan bahasa yang berbeda untuk layanan yang berbeda.

4. Apa tantangan yang terkait dengan microservices?

Tantangannya termasuk peningkatan kompleksitas dalam mengelola beberapa layanan, konsistensi data, kompleksitas sistem terdistribusi, latensi jaringan, kekhawatiran keamanan, dan kebutuhan akan budaya DevOps yang kuat.

5. Bagaimana microservices berbeda dari arsitektur monolitik?

Dalam arsitektur monolitik, semua komponen aplikasi terintegrasi secara ketat dan berjalan sebagai satu layanan. Sebaliknya, microservices memecah aplikasi menjadi layanan yang lebih kecil dan independen yang menjalankan prosesnya sendiri dan berkomunikasi melalui jaringan.

6. Apa itu kontainer, dan bagaimana hubungannya dengan microservices?

Kontainer mengemas aplikasi dan semua dependensinya bersama-sama dalam bentuk yang dapat berjalan di lingkungan komputasi apa pun. Dalam microservices, kontainer menyediakan cara ringan untuk mengenkapsulasi setiap layanan, memastikan konsistensi di berbagai lingkungan dan menyederhanakan penyebaran dan skalabilitas.

7. Bagaimana Anda mengelola transaksi lintas microservices?

Transaksi dalam microservices dikelola berbeda dari aplikasi monolitik karena sifat terdistribusi dari layanan. Strategi termasuk menggunakan pola Saga, di mana setiap layanan melakukan transaksinya dan mempublikasikan event, atau protokol Two-Phase Commit (2PC) dalam sistem yang lebih terkopel secara ketat.

8. Apa itu API Gateway dalam arsitektur microservices?

API Gateway adalah server yang bertindak sebagai titik masuk bagi klien untuk mengakses microservices. Ia mengarahkan permintaan ke microservices yang sesuai, menggabungkan hasil, menangani otentikasi dan otorisasi, dan juga dapat menyediakan caching, pembatasan laju, dan metrik.

9. Bagaimana microservices menangani penyimpanan data?

Setiap microservices biasanya mengelola database-nya sendiri untuk memastikan kopling yang longgar dan otonomi layanan. Pilihan database (SQL, NoSQL, in-memory, dll.) dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan dan persyaratan spesifik layanan.

10. Apa cara terbaik untuk memantau dan mencatat log microservices?

Microservices memerlukan pendekatan terpusat untuk pencatatan log dan pemantauan karena sifat terdistribusinya. Alat seperti tumpukan ELK (Elasticsearch, Logstash, Kibana) untuk pencatatan log, dan Prometheus dan Grafana untuk pemantauan, sering digunakan. Penting untuk mengagregasi log dan metrik ke platform pusat untuk mendapatkan tampilan terpadu tentang kesehatan dan kinerja sistem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *